Penulis: Timitom| Editor: Ardiansyah putra
JAKARTA, BERITA INDOYA - Langkah Ketua DPD La Nyalla Mattalitti membongkar kebohongan big data yang diklaim Luhut Binsar Pandjaitan dinilai memperlihatkan bahwa Istana memelihara orang-orang tukang bohong.
Apa yang disampaikan La Nyalla Mattalitti pun disebut sebagai tonjokan keras kepada pihak Istana.
Oleh karena itu, La Nyalla Mattalitti saat ini dinilai sebagai musuh besar Istana karena membongkar perangai-perangai buruk penguasa.
Rocky Gerung pun mengatakan bahwa hal ini satu paket dengan terjadinya pembelahan di dalam Istana.
"Kan menteri-menterinya berkelahi kan sekarang, Lutfi pasti berkelahi dengan Menteri Pertanian Karena kemarin ada cekcok di DPR antara Departemen hukum dan Departemen Menko Perekonomian, jadi cekcoknya makin tinggi," kata Rocky Gerung, Jumat, 15 April 2022.
Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian disebut berkelahi karena perbedaan kebijakan yang keduanya lakukan.
"Kita tahu bahwa Kementerian Pertanian memproduksi terus sawah untuk cetak sawi, sementara Lutfi lebih suka urusan ekspor-impor," ucap Rocky Gerung.
Dia pun mengatakan bahwa saat ini faksi-faksi di dalam kekuasaan presiden Jokowi tengah berantakan.
Sementara itu, Presiden justru sibuk mengumumkan sendiri terkait THR dan gaji ke-13 ASN yang disertai dengan bonus sebesar 50 persen.
"Jadi faksi-faksi di dalam kekuasaan presiden Jokowi juga berantakan, sementara Jokowi datang dengan flyer gaji ke-13," tutur Rocky Gerung.
"Tapi di bawah gaji ke-13 itu ada beberapa puntung berasap dalam kabinet," ujarnya menambahkan.
Melihat apa yang terjadi di Istana, Rocky Gerung menyebut gempa bumi politik bisa terjadi kapan saja.
"Jadi gempa bumi politik bisa terjadi kapan aja sementara Jokowi masih menganggap dia lagi kampanye (3 Periode)," katanya, dikutip Berita-indoya-google-news dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.

Komentar
Posting Komentar